Bachtiar Aly Minta Wiranto Lakukan Cara Persuasif Benahi Medsos

08-05-2019 / KOMISI I
Anggota Komisi I DPR RI Bachtiar Aly Foto : Jaka/mr

 

Anggota Komisi I DPR RI Bachtiar Aly menanggapi isu beredar yang diucap oleh Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) RI Wiranto terkait akan menutup akun media sosial (medsos) yang memuat konten inkonstitusional dan pelanggaran hukum. Ia menyayangkan pemilihan kosakata yang digunakan oleh Wiranto dalam menanggapi isu yang panas tersebut.

 

“Sudah sangat tidak popular kata mengancam menutup atau membombardir di masa ini, karena itu sudah mengarah kepada otoriter lagi. Jadi menurut saya sudah tidak seperti itu. Kita sekarang sudah harus berjiwa besar. Kita tahu saat ini banyak tersebar berita bohong dan sebagainya. Jadi berita model seperti ini lama kelamaan kita akan paham sendirinya,” ujarnya sebelum mengikuti Rapat Paripurna di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (8/5/2019).

 

Politisi Partai Nasional Demokrat (NasDem) itu menganggap apa yang diucapkan Wiranto menjadi tidak bijak terlebih posisinya adalah Menteri Koordinator pada saat mengucapkannya. Bachtiar sendiri mendorong agar Menkopolhukam lebih mengutamakan langkah persuasif karena memang seperti itu cara negara Indonesia hidup saat ini. Menurutnya, dengan menutup semua medsos belum tentu menjadi lebih baik.

 

“Justru yang harus kita lakukan pemerintah dengan stakeholder, tokoh pers, para pakar yang pandai mengenai komunikasi jurnalistik itu duduk bersama. Bagaimana kita mendesain kembali supaya sesuai dengan apa yang dibutuhkan rakyat kita, dan berkebutuhan dengan integritas nasional kita bahwa rakyat media dan pemerintah itu harus bersatu,” ucapnya.

 

Ia menyadari betul bahwa media merupakan salah satu kekuatan penting setelah trias politika, sehingga seharusnya pemerintah dapat merangkul kekuatan tersebut. Menurutnya yang harus diboikot adalah media yang salah arah yang ingin menjadi berbeda, tetapi melakukan langkah-langkah negatif yang dapat memecah belah Bangsa Indonesia.

 

“Rakyat bersama pemerintah justru harus memboikot (media salah arah) itu. Jangan kasih angin kepada hoaks, jangan kasih peluang buat media yang mau tampil beda tetapi caranya salah. Yang kita perlukan saat ini adalah semua media pemerintah, DPR, itu harus bersatu padu menjaga integritas Indonesia,” tegas Bachtiar.

 

Untuk itu secara tegas politisi dapil Aceh I ini mendorong pemerintah agar tidak hanya menjadi pemadam kebakaran atau bekerja ketika ada masalah saja. “Jangan memulai pekerjaan by accident akan tetapi by design. Kita harus rancang itu betul-betul kemana arah yang kita mau untuk membuat kedaulatan dan keberimbangan bagi media,” pungkasnya. (er/sf)

BERITA TERKAIT
Indonesia Masuk BRICS, Budi Djiwandono: Wujud Sejati Politik Bebas Aktif
09-01-2025 / KOMISI I
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi I DPR RI Budisatrio Djiwandono menyambut baik masuknya Indonesia sebagai anggota BRICS. Budi juga...
Habib Idrus: Indonesia dan BRICS, Peluang Strategis untuk Posisi Global yang Lebih Kuat
09-01-2025 / KOMISI I
PARLEMENTARIA, Jakarta - Keanggotaan penuh Indonesia dalam aliansi BRICS (Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan) menjadi isu strategis yang...
Amelia Anggraini Dorong Evaluasi Penggunaan Senjata Api oleh Anggota TNI
08-01-2025 / KOMISI I
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi I DPR RI Amelia Anggraini mendorong evaluasi menyeluruh penggunaan senjata api (senpi) di lingkungan TNI....
Oleh Soleh Apresiasi Gerak Cepat Danpuspolmal Soal Penetapan Tersangka Pembunuhan Bos Rental
08-01-2025 / KOMISI I
PARLEMENTARIA, Jakarta - Tiga anggotaTNI Angkatan Laut (AL) diduga terlibat dalampenembakan bos rental mobil berinisial IAR di Rest Area KM...